Saya kira ini perlu dibagi kepada
siapapun yang mulai ingin mencari pendapatan sendiri. Bahwa bekerja dengan dan
di bawah usaha orang lain memiliki berpuluh, berates bahkan beribu konsekuensi
yang harus ditanggung selama kita telah menyetujui.
Persaingan kerja yang tinggi, angka
pengangguran, ditambah kurangnya karyawan di beberapa perusahaan merupakan hal
yang tidak logis dewasa ini. Maka langsung saja ke inti, berikut adalah
beberapa hal yang perlu ditanyakan berkaitan dengan kontrak kerja:
1. Anda
perlu menanyakan tentang berapa gaji yang menjadi standart di suatu perusahaan
tersebut.
2.
Job
desk
3. Jam
kerja yang jelas, tepat, dan memiliki jam istirahat.
4. Kompensasi
5. Hari
libur/cuti
6. Lemburan
7. Dan
ibadah
Beberapa hal tadi adalah hal pokok
yang perlu anda tanyakan di awal pertemuan, hal lain-lain lagi bisa anda
ketahui setelah anda masuk di perusahaan tersebut.
Yang pertama adalah gaji. Tidak perlu
munafik semua orang tergiur dengan gaji yang tinggi. Tapi mustahil bagi sebuah
perusahaan memberikan gaji tinggi bagi seseorang yang belum berpengalaman,
tidak tegas, dan berpendidikan di bawah standart ketetapan perusahaan. Maka adalah sebuah kenihilan bagi anda jika anda mematok gaji tinggi tapi anda belum jelas memiliki kompetensi. lupakan mimpi anda tersebut karena sama saja membeli kucing di dalam karung.
Tapi hal-hal
tadi dapat dikesampingkan dengan ketegasan anda bahwa – setiap perusahaan
memiliki aturan tersendiri tentang pengupahan. Perusahaan yang sudah lama
berkecimpung dan bertemu dengan orang baru akan mudah memanfaatkan keadaan jika
anda hanya menganggguk-angguk tanpa mampu menyebutan angka yang pas dan sesuai
dengan pertanyaan. Dan jika ditanyakan tentang hal tersebut, jawaban yang
paling tepat adalah.
“untuk
permulaan saya ikut dengan standart gaji yang ditetapkan oleh perusahaan. Kalau
boleh tahu, berapa standart gaji untuk perusahaan ini?”
Yang
kedua adalah tanggung jawab kerja. Semua pekerjaan memiliki beban
masing-masing. Definisi tugas administrasi, supervisor, marketing dan
perpajakan jelas berbeda dengan manajer pemasaran. Maka ada baiknya ditanyakan
apa saja yang menjadi wilayah kerja anda, dan mana yang bukan. Hal tersebut
cukup efektif untuk mengurangi keluhan-keluhan selama masa kerja, meskipun
dalam sebuah pekerjaan – seseorang membutuhkan untuk terus menambah ilmunya
dengan banyak tahu tugas divisi yang lainnya.
Yang ketiga adalah jam kerja,
istirahat, hari libur dan kompensasi. Beberapa hal tersebut berkaitan mengingat
semua orang tidak boleh dipekerjaan selama 24 jam penuh, atau hanya selama 8
jam penuh tanpa istirahat sekalipun. Setiap orang berhak mendapatkan jam
istirahat yang jelas, hari libur dan kompensasi apabila hari libur tidak
diambil maupun kompensasi lemburan. Perusahaan yang baik jelas mengutamakan hal
tersebut. Karena beberapa hal tadi sangat mempengaruhi kinerja seseorang
terhadap perusahaan.
Ringkasnya, seseorang yang sakit – terus
mengeluh, lelah – stress – atau sedang tidak enak badan tidak akan dapat
bekerja dengan baik. Apalagi berkaitan dengan waktu ibadah seseorang. Seseorang
yang terbiasa hidup disiplin dengan jam tertentu akan sangat gelisah bila jam
tersebut berubah karena alasan yang tidak jelas, seperti jam ibadah yang
berubah mundur jauh.
Jika dihadapkan pada hari
libur/tanggal merah nasional, dan anda diharuskan bekerja – maka biasanya
perusahaan memberikan kompensasi terhadap waktu yang sudah anda berikan. Setidaknya
jasa baik dari perusahaan untuk anda karena sudah menunjukkan loyalitas
terhadap perusahaan. Anda berhak mendapatkan itu karena anda salah satu
penggerak perputaran uang mereka.
Dan yang terakhir, orang yang
dipekerjakan dan mempekerjakan sesungguhnya saling berhubungan erat. Tidak dapat
dipisahkan. Seberapapun rendahnya golongan kerja orang tersebut, dia tetap
memberikan tenaga dan waktu untuk menunjang aktifitas kerja bagi golongan di
atasnya. Kita semua saling berhubungan, yang membentuk bola salju yang semakin
besar, dan semakin besar. Tidak akan bisa seorang manager bekerja sendirian
tanpa teller. Atau tidak akan bisa
HRD bekerja tanpa marketing. Semua saling
membutuhkan untuk menjaga kelangsungan pekerjaan. Kita semua tidak dapat
melupakan hal tersebut. Bahwa hal kecil sesungguhnya pelengkap utama hal besar.
Maka kelayakan kerja dibutuhkan oleh siapapun agar tercipta kenyamanan, dan
suasana kerja yang kondusif.
Saya teringat kata-kata Prie GS
dalam sebuah tulisannya tentang PRT, “… kita
mau murah, tetapi tak mau risiko salah. Ini tidak logis.” Dan saya
mengamininya.
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida