Orang lain bilang, liat, aku udah anak dua, berkeluarga, kamu kapan? Mau sendiri terus?
Yang
lainnya bilang, tuh, aku udah s2, kerja, mapan, kapan kamu lulus? Mau gitu
terus?
Mahasiswa senior bilang, aku udah menangin banyak lomba – ketemu
pejabat sana sini bawa nama kebanggaan universitas. Kamu udah ngapain aja?
Sementara di ujung sana ada yang duduk diam dalam hati, aku ga
sarjana, ga menangin banyak lomba, dan belum berkeluarga. Tapi hamdalah, orang
tua sehat dan ada yang jaga.
Saya mau
bilang, itu hanya soal pencapaian dan prioritas. Sudut pandang mana yang lebih
penting. Seseorang yang satu mungkin saja ingin sekali berkeluarga tapi
jodohnya belum juga datang, hingga akhirnya dia menggunakan dengan
sebaik-baiknya waktu single yang masih ada. Focus pada keluarga. Seseorang yang
lain mungkin ingin sekali menyelesaikan kuliah tanpa beban, tanpa memikirkan
finansial dan hal lain, tapi itu kewajiban lain yang harus dia pikirkan. Tapi
sekalipun terlambat, dia lega karna jerih payahnya terbayar dengan keringat
sendiri.
Seseorang
lagi yang lain mungkin ingin sekali kuliah, tapi ekonominya tidak mampu, dan
orang tuanya sudah memilihkan jodoh yang pantas untuknya. Apalagi yang mau dia
capai selain keluarga yang bahagia? Rasanya sangat tidak adil membandingkan
kehidupan orang 1, 2 dan 3 hanya dari yang mereka dapatkan. Tapi akan jadi
lebih lucu jika kita hanya melihat salah satu dari yang belum kita miliki dan
justru melihat kepemilikan yang dipunyai orang lain.
Ini hidup
saya, kamu, kita.
Jika
kamu punya sesuatu yang kamu upayakan, maka itulah kebanggaan yang
bisa kamu capai. Focus saja pada itu. Usaha yang kamu lakukan,
proses yang sudah kamu jalani, pencapaian yang sudah kamu dapatkan sampai detik
ini. Kamu ingin menjadi pengusaha, itu tercapai, tapi sekolahmu tidak sampai ke
jenjang perguruan tinggi.
Kamu jadi
pramugari, tapi gelarmu tak seberapa jauh dibanding jarak terbangmu. Kamu
mendapatkan banyak hal, sekaligus kehilangan banyak hal karna tujuan yang kamu
tetapkan. Kita memang kehilangan banyak hal untuk mendapatkan beberapa hal yang
lain. Dengan berfokus pada apa yang kita capai, tentu kita tidak akan
semena-mena menghina pencapaian orang lain. Nilai orang lain.
Jadi,
mari berhenti membandingkan. Tidak apa tidak mencapai sesuatu seperti orang
lain, tapi kita pasti mencapai sesuatu hal lain yang tidak juga dicapai orang
lain. Berbahagialah karna itu.
Salam
jumat.