Hai teman-teman online semua, setelah lama absen dari review buku, kali
ini saya akan mengulas buku yang berjudul “Keajaiban Otak Kanan, terbitan PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta yang ditulis oleh Dr. Shigeo Haruyama.
Terdiri dari 4 Bab dengan halaman kurang lebih berjumlah 216 halaman,
buku keajaiban otak kanan yang merupakan seri Kesehatan jepang ini, membawa
kesadaran bagi saya bahwa,
“yah ternyata sebagian besar hidup saya digunakan dengan otak kiri. Apa
saja yang telah dilatih dan diingat otak kanan selama hidup?”.
Apa salahnya dengan otak kiri?
Hampir tidak ada salahnya menggunakan otak kiri sebagai dasar
pengendalian hidup dan manajemen yang sudah terstruktur, dan ternyata hampir sebagian
besar manusia melakukan hal yang sama.
Yang rugi adalah mengetahui fakta bahwa otak kiri dan otak kanan kita bekerja
dalam dimensi yang sangat berbeda. Kemampuan manajemen waktu dan kehidupan kita
berbeda 100% dengan kemampuan otak kanan untuk melakukan sesuatu. Contohnya saja,
kepemimpinan dan emosi.
Namun perlu dicatat, penggunaan otak kiri yang berlebihan memiliki
kekurangan, yaitu morfin dalam tubuh tidak keluar dengan baik sehingga membuat
tubuh menua dengan cepat dan mengarahkan kita pada sakit mental yang dewasa ini
sering menghinggapi sebagian masyarakat modern.
Apa yang menarik dari buku ini ?
Dr. Shigeo Haruyama yang merupakan penulis buku ini, adalah dokter di suatu
daerah di Tokyo yang kini membuka praktek kedokteran ala timur dan barat yang
berfokus pada penyembuhan dan pencegahan penyakit dalam tubuh. Kakeknya yang
mengajari ilmu kedokteran timur sejak kecil membiasakan hal-hal baik mengenai hidupnya.
Dalam salah satu kata pengantarnya, Dr. Shigeo berkata bahwa kakeknya lah
yang sejak kecil mengajarinya untuk memijat titik-titik penting dalam tubuh
agar darah dapat mengalir lancar, termasuk totok wajah. Selain itu kakeknya
mengatakan bahwa untuk belajar secara efektif dan cepat dengan otak kanan kita
dapat menggunakan cara yang cepat.
Beberapa ide dalam buku ini sejalan dengan buku “7 habits of
highly effective people” karangan Stephen covey yang menyatakan bahwa otak
kanan kita harus lebih sering diaktifkan dalam menjalani hidup, salah satunya
dengan cara afirmasi.
AFIRMASI/SUGESTI/VISUALISASI
Hal inilah yang saya sebut sebagai afirmasi dan sugesti yang terdapat
dalam buku Stephen covey. Dengan menyuarakan materi/pelajaran/hal-hal yang
ingin kita sampaikan kepada diri sendiri, berarti “kita mengingatnya dengan
menggambarkannya di kepala”.
“Bayangkan, suarakan, katakan.”
Untuk mengajari diri anda sendiri percaya diri, katakan di hadapan
cermin dan di lain waktu bayangkan diri anda sembari menutup mata anda sedang
berbicara dengan sangat percaya diri di hadapan orang banyak.
Untuk mengajari anda cara melakukan sesuatu, bayangkan di kepala anda -
anda sedang melakukannya.
Untuk menulis artikel atau tulisan yang baik, baca sembari bersuara, anda
akan tahu mana yang tepat untuk dikatakan atau kurang tepat dengan membacanya bersuara
dibanding tanpa suara.
Yang menarik, hanya dengan membayangkannya (imajinasi), itu menambah
kepercayaan diri dan pemahaman yang kita punya. Secara mudahnya, dengan melakukan
ketiga hal diatas, morfin dalam otak kanan akan keluar dan membantu kita
menggunakan otak kanan secara maksimal.
Hal ini dapat kita sebut sebagai “imajinatif training, self training
atau autosuggestion” yang membuat tubuh kita berfungsi sesuai hal yang
kita suarakan atau bayangkan, dengan demikian fungsi sel akan menyesuaikan
perintah yang otak kita berikan.
Kalau kata mba dian sastro, dengan memvisualisasikan suatu hal yang akan
kita mimpikan, kita jelas mengetahui apa saja yang harus kita lakukan untuk
mencapainya. Hal tersebut menjadi lebih nyata dan tampak telah terjadi.
Bagaimana cara mengaktifkan otak kanan dengan mudah?
Selain dengan kekuatan imajinatif, banyak cara mudah untuk mengaktifkan
otak kanan. Seperti hal-hal berikut :
1.
Positif thinking
Untuk dapat menggunakan otak kanan secara aktif, selain hanya
menggunakan mata, kita perlu mengaktifkan dan memaksimalkan panca indera lain. Misalnya
mendengarkan, mencium, merasakan dan menggunakannya secara positif. Dengan memaksimalkan
panca indera dan berbahagia dengan pikiran baik maka morfin dalam otak kanan
akan keluar.
2.
Meditasi.
Meditasi yang dimaksud disini bukan mengosongkan fikiran, akan tetapi
melakukan hal-hal yang kita senangi dan membahagiakan. Meditasi dalam bentuk
ini lebih mudah dilakukan, contohnya saja membayangkan hidup yang baik dan bahagia
sehingga membuat kita rileks dalam menjalani hidup. Meditasi yang baik dapat
mencondongkan telinga kita untuk mendengar bisikan otak kanan.
3.
Berjalan kaki atau Stretching
Olahraga yang berat tidak dapat dilakukan oleh semua kalangan. Olahraga ringan
seperti berjalan kaki atau stretching selain dapat dilakukan oleh semua
umur, mudah, ternyata juga memiliki segudang kelebihan. Berjalan kaki dan
peregangan dapat secara efektif membakar lemak berlebih, menghilangkan stress
dan mengeluarkan morfin dalam otak. Kedua olahraga ini dinilai merupakan olahraga
yang paling ideal bagi semua umur.
4.
Batasi pola makan
Oentingnya membatasi dan mengatur pola makan sangat sering dianjurkan oleh
para ahli dewasa ini. hal ini juga sebenarnya telah dibahas dan dianjurkan oleh
Rasulullah SAW bahwa makan berlebihan membawa efek yang buruk bagi kesehatan. Kategori
makanan yang baik dalam buku ini diantaranya, mengandung protein tinggi dan rendah
kalori, serta makanan yang mengandung zat antioksidan.
Mudah bukan untuk melatihnya?
Penting sekali untuk mempraktekkan apa yang kita baca dalam buku ini. Jadi,
besok pagi sebangun dari tidur anda bisa mencoba langsung stretching dan
berjalan kaki 10-15 menit sambal menikmati udara segar.
Mari kita lihat perubahan diri kita sendiri. Seperti pesan dalam buku atomic
habits, perubahan 1% setiap harinya sangat penting bagi hidup kita.
Happy reading! 7 angka untuk buku ini. Recommended.
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida