The 7 Habits Of Highly Effective People : Review Buku

Pernah denger buku tentang self development dengan judul ini 7 Habits?

Penasaran kenapa buku ini sering banget masuk dalam list rekomendasi orang orang?

Nah, di kesempatan kali ini, saya mau mengulas buku berjudul “The 7 Habits Highly effective people, terbitan PT Dunamis Intra Sarana, Jakarta, ditulis oleh Stephen Covey (yang bahkan udah meninggal dunia tapi bukunya masih laris di pasaran dan jadi rujukan buat pengembangan diri di banyak negara. Applause)

Terdiri dari kurang lebih 4 bagian, dengan jumlah 454 halaman, buku ini memberikan saya banyak sekali ide untuk memperbaiki diri dan manajemen hidup (baik untuk pribadi maupun team dan organisasi), hebatnya lagi, saran dari orang lain benar. Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk bisa kalian baca karena saran dalam buku ini riil & seringkali kita alami.



Buku ini saya selesaikan dalam waktu 25 hari. Isinya yang sangat padat membuat saya terpaksa fokus berulang-kali. Walaupun berjudul 7 habits, saya tidak bisa mengatakan bahwa hanya ada 7 habits disini (terlebih penulisnya memang telah memperbaharui buku dengan seri baru yang berjudul “The 8habit : From Effectiveness to Greatness”).

Saya menangkap saran dan petuah lebih banyak daripada yang di klaim oleh penulis dan penerbit, sebut saja soal keseimbangan P (produksi) dan KP (kapabilitas produksi). Mungkin tidak semua bisa kalian coba, tapi 2 dari 3 saran dalam buku ini pasti membantu pengembangan diri kalian masing-masing.

Bagaimana saya bisa yakin membeli buku ini?

Bagi kalian yang hendak membelinya bisa terlebih dahulu membaca review ini, dan semoga membantu.

Awalnya saya hanya coba-coba searching dengan keyword buku bagus. Kedua, saya melihat dalam berbagai postingan Instagram penerbit buku yang mencantumkan beberapa buku rekomendasi yang harus kalian baca. Ketiga, dalam beberapa review vlog serta seminar pengembangan diri – buku ini seringkali disebut. Terakhir, Dian Sastro gak pernah lupa menyebutkan buku ini sebagai salah satu sumber prinsip masa kecilnya.  

Apa saja isi bagus dari buku ini ?

7 habits. Jadilah proaktif, mulai dengan tujuan akhir, dahulukan yang utama, berpikir menang-menang, beursaha mengerti lebih dahulu, wujudkan sinergi dan asahlah gergaji. Itu 7 pokok kebiasaan dalam buku ini. tapi saya akan menyingkatnya dengan pemahaman saya sendiri.

4 hal utama, pertama keseimbangan P/KP, kedua manajemen kepemimpinan dan pengembangan diri, ketiga berpikir menang-menang, yang terakhir, berusaha mengerti lebih dahulu.

Keseimbangan P/KP

Prinsip keseimbangan Produksi dan Kapabilitas Produksi mengajarkan hal penting bahwa yang paling utama dalam suatu hal adalah menjaga sumber daya. Merawatnya. Jika kita terlalu fokus pada hasil dan mengabaikan sumber daya sebagai pemroduksi maka itu tidak akan bertahan lama.

Contohnya, kita bisa memerintah orang lain dengan seenaknya dan mendapatkan hasil seperti yang kita inginkan. Tapi, tipe kepemimpinan yang seperti itu tidak akan bertahan lama. Kita pasti akan mengalami pergantian pekerja yang sangat sering, dan mungkin memiliki target bagus, tapi kedekatan emosional dan penghormatan bagi kita (tidak pernah ada lagi).

 Manajemen Kepemimpinan Dan Pengembangan Diri.

Sebelum menjalankan prinsip lebih lanjut, hal penting dalam buku ini adalah perbaiki manajemen dan kepemimpinan sendiri. Untuk menjadi lebih baik, maka paradigma atau pola pikir kita harus bersumber dari dalam ke luar. Apa yang kurang dalam diri, apa yang sangat berguna bagi diri, apa yang kita inginkan dan tidak kita inginkan pada hasil di depan.

Ada 3 kebiasaan di dalamnya, jadilah proaktif, mulai dengan tujuan akhir dan dahulukan yang prioritas. Dengan 3 kebiasaan tersebut, kita akan mencapai kemenangan pribadi dan naik tingkat pada tahap lanjutan.  

Sangat rentan bagi kita untuk salah dalam memilih dan memilah hal yang penting tapi mendesak, penting tapi tidak mendesak, tidak mendesak dan tidak penting, dan bahkan sangat tidak penting dan sangat tidak mendesak. Untuk mempelajarinya lebih mudah, kita hanya fokus pada kuadran II, yaitu melakuukan hal penting bagi diri sendiri tapi tidak mendesak dan tidak membuat kita kehabisan energi setiap harinya. Contoh mudahnya, olahraga dan membaca buku.

Olahraga dan membaca buku, makan makanan sehat, istirahat dan manajemen tidur yang baik memang tidak mendesak harus kita lakukan saat ini juga dibandingkan rapat atau janji temu atas complain mendadak dari klien. Hal tersebut bisa saja kita abaikan sekarang, tapi mengganggu kita di kemudian hari. Jika itu menjadi fokus kita setiap hari – maka pengembangan pribadi akan lebih mudah kita capai.

Berpikir Menang-Menang.

Point penting yang saya tangkap dari berpikir menang-menang adalah kedua belah pihak merasa aman dan menerima keadaan. Dalam hubungan pekerjaan, kita bisa saja berprinsip menang-kalah dengan memerintah dan menyuruh karyawan bekerja sesuai perintah dan cara kita. Prinsip itu tidak salah, namun itu tidak memberikan penghargaan dan kepercayaan atas kinerja dan kemampuan orang lain.

Buku ini menyebutnya manajemen delegasi yang amanah (prinsip Kerjasama efektif), yaitu mempercayakan segala tugas dengan tetap membebaskan bagaimana mereka akan melakukannya. Kita hanya akan berfokus pada hasil dan capaian yang dituju, bagaimana mereka melakukannya? Itu terserah mereka. Dengan begitu, kepercayaan bagi pihak lain meningkat dan kita mulai bisa berfokus pada pekerjaan lain dengan kepercayaan yang kita berikan.

Berusaha Mengerti Lebih Dahulu, Baru Dimengerti

Dengan memposisikan diri dan mendudukkan paradigma dari pihak orang lain, kita mungkin akan mengerti dan memahami bagaimana harus bertindak dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Tanpa mengerti lebih dahulu, kita tidak akan mendapatkan perspektif atau alasan sebenar-benarnya yang dilakukan orang lain.

Penglihatan kita mungkin salah, tapi hati mempunyai alasan yang tidak dimengerti oleh akal, begitu yang dikatakan oleh Pascal. Point penting dalam hal ini, semua orang ingin selalu didengarkan, tidak terkecuali kita, dan mereka. Itulah mengapa mengerti pihak lain lebih dahulu penting untuk kita lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Ke-empat hal yang saya ringkas tadi, saya yakin tidak sulit untuk melakukannya secara perlahan. Buku ini berisi hal paling rasional dan langkah paling rasional bagi pengembangan pribadi maupun organisasi yang sedang kalian bangun. Buktinya telah saya praktekkan sendiri dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan saya, dan efektif. Mungkin begitu juga bagi yang lainnya. 

Ada 1 kutipan dari Peter Drucker yang sangat bagus yang akan saya kutip ulang dalam tulisan ini, Manajemen adalah melakukan dengan benar; kepemimpinan adalah melakukan hal yang benar”. Mari bersama melakukan hal-hal yang benar dengan benar. Salam Senin.

Happy reading! 8 angka untuk buku ini. Recommended.

Best Regards, Latifa Mustafida




Tidak ada komentar

Terima kasih telah berkunjung.

Latifa Mustafida