b. Taman
surga – Raudhah
Hari kedua sesampainya di Madinah, agenda yang diberikan pihak travel
adalah ke Raudhah. Lokasi itu sebenarnya tidak jauh dari hotel, di
sebelah kanan masjid (dari hotel kami melalui pintu 326). Kurang lebih berjalan
10-15 menit kita sudah masuk di antrian memanjang yang dibatasi pagar pendek
sebagai sekat untuk jamaah perempuan yang hendak berkunjung.
Sebelum ke raudhah, saya sempat mendengar sekaligus membaca bahwa
raudhah adalah tempat makbul doa. Oleh pak kyai dan bu nyai ketika berpamitan
saya diberi nasihat, supaya sesampainya di raudhah banyak-banyak bershalawat. Khusus
di depan makam Rasulullah SAW disarankan membaca shalawat ini supaya hajat kita
dikabulkan Allah.
يَارَبِّ بِالْمُصْطَفٰی بَلِغْ مَقَا صِدَنَا
Ya
Robbi bil Mushthofa balligh maqo shidana. Wahai Tuhanku, berkat al-Musthofa sampaikanlah
tujuan kami
Raudhah sendiri adalah taman surga. Penyebutan taman surga
itu berasal dari hadist yang disampaikan Bukhari
dari Abu Hurairah, bahwasannya Nabi Muhammad pernah bersabda, "Antara
rumahku & mimbar adalah taman surga."
Raudhah berada diantara makam Rasulullah SAW dan mimbar yang merupakan salah satu tempat mulia karena merupakan
lokasi Nabi SAW menerima wahyu sehingga hampir dapat dipastikan selalu menjadi tujuan
bagi wisawata bagi muslim maupun mereka yang sedang melaksanakan haji &
umroh di Madinah. Meskipun menjadi tempat tujuan wajib, luas Raudhah hanya 330 M2 sehingga kapasitasnya tidak mencukupi dikunjungi
banyak orang dalam 1x waktu bersamaan.
Dengan 2 alasan di atas, antrian di raudhah mengular Panjang. Saking
panjangnya, setiap rombongan bisa mengantre 1.5 jam sampai 2 jam (antrian bisa
lebih Panjang bergantung banyaknya jamaah) dan berdesak-desakan. Tidak akan
pernah kita temukan raudhah dalam keadaan sepi tanpa pengunjung.
Dengan antrian sebanyak itu setiap harinya, untuk mengamankan dan
mengatur kondisi raudhah, saat ini - pengunjung diberi aturan untuk wajib
mendaftar di aplikasi sehingga terdapat batasan bagi pengunjung.
Khusus untuk jamaah Indonesia - anda tidak perlu khawatir memikirkan bagaimana
caranya? Apa aplikasinya ? gimana loginnya? Karena kita biasanya mendaftar melalui biro atau Tour Travel, oleh setiap tour travel, entah melalui tour
leader atau muthawif biasanya sudah mengkoordinir seluruh jamaah agar dapat
masuk di hari dan jam yang telah ditentukan, kita hanya tinggal bersiap dan
mengikuti jadwal saja.
Suasana di dalam raudhah sangat ramai, berhimpit-himpitan, tapi
tetap sejuk. Setidaknya untuk berdiri shalat masih memungkinkan, meskipun tidak se-lapang di masjid Indonesia. hhe. Untuk dapat berdiri tegak dan sujud akhir shalat tanpa menindih
kaki jamaah lain saja sudah bagus karena memang banyak sekali yang masuk.
Suasana tersebut tidak jauh berbeda ketika kita mengantre masuk di gerbang
luar maupun sebelum pintu masuk raudhah. Antrian Panjang, jika musim panas disarankan membawa kacamata agar tidak terlalu panas, dan tiap rombongan hanya diberi waktu maksimal 10-15 menit untuk beribadah.
Untuk memaksimalkan waktu, sangat disunahkan bagi kita yang berkunjung kesana untuk memperbanyak
ibadah. Misalnya saja salat sunnah maupun wajib, dzikir, berdoa atau iktikaf. Dengan waktu yang terbatas, setiap orang disarankan tidak membaca surat
yang terlalu Panjang supaya tidak terputus dan tidak khusyuk. Biasanya hal ini sudah disampaikan oleh pihak tour sebelum kita mengantre masuk.
Saya masih beruntung karena bisa menunaikan shalat dan berdoa dengan agak
santai karena tidak diburu-buru segera keluar. Jamaah di sebelah saya bahkan
masih bisa membagikan kurma yang dia bawa untuk jamaah lain yang sudah bisa
duduk di dalam. Foto di bawah ini adalah tour leader saya, Namanya bu endang. Btw, beliau sudah berpuluh kali umroh - jadi fisik beliau kuat banget dibanding saya yang masih cemen sama panasnya saudi.
Usahakan membawa air bekal, tapi tidak pun tidak masalah karena ketika antrian masuk raudhah, petugas biasanya membagikan air minum zam-zam
dingin dalam botol untuk jamaah. Penting untuk berhati-hati bagi kalian yang
mudah sakit, jangan meminum air dingin setelah cuaca panas supaya tidak terkena
flu atau radang tenggorokan. Akan lebih aman jika kalian meminumnya setelah
suhu normal.
Yang terakhir, doa saya, semoga saya dan kalian bisa berkunjung kesini
untuk melaksanakan ibadah berkali-kali. Aamiin.
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida