Sama seperti di sekolah yang kita
terus dituntut untuk mengikuti kurikulum
yang dibuat dalam standar Pendidikan Nasional, kita memerlukan kurikulum khusus
untuk dapat sukses di dunia & akhirat. Kita perlu menurunkan cara & upaya
nyata seperti apa yang harus dilakukan agar kita tetap berada pada jalur yang
benar, yakni jalan yang diridhoi Allah. Untuk menggapai pahala & Ridha
Allah dalam mengarungi Amanah yang masih diberikan di dunia, kita dapat membuat
kurikulum tersendiri yang sesuai dengan kemampuan & tekad kita. Apa saja isi
kurikulum tersebut ?
1.
BERAMAL
SHALEH
Ada begitu banyak
amal shaleh yang dapat dilakukan manusia baik yang termuat dalam Al-Quran
maupun hadist. Amalan-amalan tersebutlah yang dapat membantu memudahkan
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia sekaligus mencari bekal
di akhirat. Selain diberikan amalan wajib, seluruh yang kita lakukan di dunia
dapat bernilai sebagai ibadah jika kita meniatkannya sebagai ibadah dan membaca
basmallah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah. Misalnya saja makan, bekerja,
berolahraga, membantu orang tua, dan lain sebagainya.
Selain
melakukan segala hal yang diniatkan sebagai jalan ibadah, terdapat turunan
kurikulum lain yang dapat membantu kita mencapai surganya Allah. Ada 8 pintu
surga khusus yang bisa kita amalkan sesuai kemampuan untuk dapat menjadi kendaraan
dunia akhirat
2.
8
PINTU SURGA KHUSUS
“HR Bukhari 3666, Muslim 1027 menyebutkan “Siapa yang berinfaq sedikit saja untuk 2 kendaraan
di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: wahai hamba
Allah ini adalah hasil kebaikanmu! Jika ia ahli shalat, maka akan dipanggil
dari babus shalah (pintu shalat), jika ia ahli jihad maka akan
dipanggil dari babul jihad (pintu jihad), jika ia ahli sedekah
maka akan dipanggil dari babus shadaqah (pintu sedekah), jika ia
ahli puasa maka akan dipanggil dari babur rayyan (pintu ar
Rayyan)”
“Dalam At Tadzkirah bi Ahwalil Mauta wal Akhirah 16/183,
Imam Muslim menyebutkan ada 4 pintu surga, dan 4 sisanya yakni babut
taubah (pintu taubat), babul kazhiminal ghaizh
(pintu menahan marah), babur radhiin (pintu ridha) & babul
ayman (pintu kanan) yang dimasuki oleh orang yang masuk surga tanpa
hisab”.
Selain ke-8 pintu
yang tersebut di atas, berbagai Riwayat menyebutkan masih ada pintu lain lagi
yakni dari pintu berbakti kepada orang tua. Hadist
Riwayat Tirmidzi 1900 yang dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 914
menyebutkan, “Orang tua adalah pintu
surga yang paling tengah. Jika engkau mau menyia-nyiakannya, silakan / jika
engkau mau menjaganya, silakan”
Dari beberapa pintu
tersebut, kita dapat memilih salah satu saja yang bisa kita upayakan setiap
harinya, tentu setelah melaksanakan shalat fardhu yang wajib yakni subuh dzuhur
ashar magrib & isya.
3.
MERAWAT
HATI
Hati merupakan jalan
masuk dari berbagai penyakit yang dapat merusak fisik manusia, misalnya waswas.
Waswas, menurut Surat An-nas diartikan sebagai bisikan halus yang mengganggu. Banyak
akibat dari waswas seperti tidak bersyukur, tidak khusyuk dan bahkan menjadi
iri dengki dengan nikmat saudara muslim lain. penyakit hati ini lah yang dapat
mengganggu kehidupan manusia.
QS At-Taubah : 125 menyebutkan bahwa, "Dan adapun
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka akan menambah kekafiran
mereka yang telah ada & mereka akan mati dalam keadaan kafir,"
Selain berpengaruh terhadap fisik, penyakit
hati yang bercokol dalam hati manusia dapat menyebabkan setan menunggangi hal
tersebut untuk melakukan maksiat. Menurut Al Ghazali dalam bukunya Melatih Diri
Membentuk Akhlak Mulia & Mengobati Penyakit Hati yang ditulis Al-Ghazali,
terdapat setidaknya 6 penyakit hati yang harus diwaspadai manusia, (1) Riya;
(2) Hasad; (3) Takabur; (4) Ujub; (5) Ghadab; & (6) Ghibah.
Untuk menghindari jenis penyakit hati, terdapat
beberapa cara yang dianjurkan. Ibrahim Al-Khawash mengatakan terdapat 5 obat
hati dalam salah 1 ucapannya yakni, membaca Al-Quran & merenungi artinya, berpuasa
atau makan secukupnya, memperbanyak amalan sunah yang utama seperti shalat
tahajud – dzikir – dst, memasrahkan diri kepada Allah dan bergaul dengan orang
Shaleh.
Selain itu, menurut Imam Ghazali dalam
kitab Minhajul Abidin disampaikan bahwa terdapat 2 konsep dalam menyembuhkan penyakit
hati, yakni konsep amal lahir & amal batin. Amal lahiriah yang dimaksud
seperti memperbanyak shalat, berzakat, melaksanakan puasa, menunaikan ibadah
haji, memperbanyak dzikir, bekerja dan mencari rezeki halal. Sedangkan amal
batiniah seperti melatih hati untuk kembali pada Allah dan perintahnya,
misalnya memaafkan, bersikap sabar, zuhud, Ikhlas, jujur, bertaubat & banyak
mengingat mati.
Semoga dengan 3 cara di atas, kita dapat
menggapai kehidupan dunia akhirat yang terbaik dan diridhai Allah. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida