Awalnya, website ini sangat random. Tidak jelas kemana arahnya, apa saja topiknya. Saat itu saya hanya ingin berlatih menulis rutin. Setiap hari. Konsisten. Supaya makin lama makin bagus & terasah-lah ketrampilan berbahasa saya. Kata tere liye, tidak pernah ada tulisan buruk, yang penting menulis saja, dan lahirlah blog ini.
Kalau dipikir-pikir, banyak sekali
puisi –– pantun atau cerpen abal-abal yang saya posting setiap harinya di blog
ini sejak 2011. Beberapa diantaranya menggantung tidak pernah selesai, beberapa
lainnya selesai terlalu cepat tanpa pesan penting, beberapa lainnya memberikan
motivasi sampai detik ini.
Baru akhirnya saya paham, untuk
lebih dikenali & terarah, apalagi di blog – saya harus tau apa yang saya
gemari atau kemana arah blog ini. ya minimal kalau tidak 1 tema, bisa lebih
dari 1 tema asal tidak terlalu banyak. Akhirnya saya putuskan menghapus ratusan
bahkan ribuan post dengan menyisakan tema pekerjaan saya saja, hukum –
motivasi, Islami, psikologi. Dengan bantuan kenalan teman saya, blog
ini bisa dipercantik dengan tema seperti sekarang yang kalian baca ini.
Perbaikan sedikit saja ternyata sangat
berpengaruh pada traffic blog ini. sebelumnya pengunjung blog ini memang
sudah cukup banyak, tapi akhir-akhir makin banyak dengan pengunjung hukum.
belum lagi beberapa teman / rekanan yang lebih senior juga mengenali saya dari
blog ini. Dengan terang-terangan mereka mengaku mengikuti artikel yang saya
buat, dan menyenangkan rasanya menjadi bermanfaat. Seperti doa saya.
Oh
ya, akhir-akhir ini saya mengkhawatirkan ini, sama seperti kebaikan yang
disebarkan akan membawa pahala berkesinambungan – tulisan yang buruk pun bisa
membawa dosa yang berkesinambungan. Jika ada pahala jariyah, maka ada juga dosa
jariyah.
PAHALA
JARIYAH
Pahala jariyah lebih
lazim disebut amal jariyah. Berasal dari bahasa Arab, "amal" &
"jariyah" yang artinya perbuatan, & berkelanjutan, mengalir,
terus-menerus,. Dalam islam, kehidupan dunia akhirat sama pentingnya – sehingga
kaidah hidup keduanya tidak jauh berbeda. Kalian memiliki kesempatan
berinvestasi untuk jaminan hidup lebih baik, inilah salah 1 opsi yang
diberikan.
Dengan investasi yang
dikenali di dunia, kalian bisa mendapatkan keuntungan bahkan sampai anak cucu
nanti. Sedangkan dengan amal jariyah, jika kalian melakukannya – sampai
meninggal pun kalian akan tetap dapat menikmati hasilnya dalam bentuk pahala
yang mengalir terus menerus. Rasulullah SAW menyebutkan 3 amalan
yang merupakan amal jariyah sebagaimana dikutip dalam hadits Abu Hurairah ra
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ
عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ
وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila manusia
meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali 3 : sedekah jariyah, ilmu
yang bermanfaat & doa anak sholeh yang berdoa baginya.”
Hadist lain menyatakan, Rasulullah
SAW bersabda :
عَنْ أَنَسٍ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ : سَبْعٌ يَجْرِي
لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ : مَنْ عَلَّمَ
عِلْمًا أَوْ أَجْرَى نَهْرًا أَوْ حَفَرَ بِئْرًا أَوْ غَرَسَ نَخْلاً أَوْ بَنَى
مَسْجِدًا أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفًا أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ
مَوْتِهِ
“Dari Anas ra, beliau
mengatakan: ”Rasulullah SAW bersabda, ‘Ada 7 hal yang pahalanya akan tetap
mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah
wafatnya : 1) Orang yang yang mengajarkan suatu ilmu, 2) mengalirkan
sungai, 3) menggali sumur, 4) menanamkan kurma, 5) membangun masjid, 6) mewariskan
mushaf / 7) meninggalkan anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia
meninggal.”
Nah, dengan keutamaan
di atas, tentu saya dan kita semua tidak akan mau kehilangan kesempatan untuk
berlomba-lomba menginvestasikan waktu, harta, tenaga & pikiran yang kita
punya untuk beramal dan mendapatkan pahala jariyah. Unlimited.
DOSA
JARIYAH
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang
mensunnahkan (mempelopori) 1 sunnah yang baik, maka ia akan mendapat pahalanya
dan pahala orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat; &
barangsiapa yang mensunnahkan (mempelopori) 1 sunnah yang buruk, maka ia
menanggung dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat,"
(HR Ahmad)
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa mengajak (manusia) pada
petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa
mengurangi pahala mereka sedikit pun. Barangsiapa mengajak (manusia)
pada kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun."
Itu
tadi sekilas tentang pahala jariyah & dosa jariyah. Jika bisa mengupayakan
pahala jariyah dengan ilmu, maka saya akan melakukannya disini. Semoga tulisan
saya cukup menginspirasi.
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida