Apa pelajaran terbaik yang kamu
dapat selama 5 tahun terakhir ?
Dibanding beberapa kenangan buruk yang saya ingat,
5 tahun terakhir saya mendapat banyak sekali pelajaran. Dari team,
rekanan, atau klien. 5 tahun terakhir yang saya habiskan bersama tentu tidak
hanya menyebalkan saja. Banyak sekali hikmahnya.
Pelajaran itu beragam, kadang membuat saya sedikit
kewalahan – di lain waktu menghantam saya sangat keras, seperti beberapa waktu
terakhir. Beruntungnya, pelajaran itu sudah saya lalui sekarang. Saya sudah
naik kelas, tidak lagi menjadi seorang yang takut untuk menyampaikan sesuatu,
tidak lagi ingin terlihat sempurna, dan terganggu atas hal-hal yang dulu
mengganggu.
5 tahun lalu – kesalahan kecil bisa membuat saya frustasi seharian dan terus fokus pada kesalahan yang saya buat – padahal saya bisa saja menerima dan memperbaikinya. Kini, saya mungkin masih (akan) marah jika terjadi kesalahan, tapi daripada frustasi berkepanjangan dan menyakiti pikiran serta fisik saya, saya akan beralih memikirkan bagaimana cara memperbaikinya. Saya akan memilih mencari solusinya. Lagipula, kita memang manusia biasa, wajar jika pernah salah. Sehebat apapun kita – mustahil jadi sempurna.
Jika dulu saya fokus untuk menyelesaikan target
harian, kini saya ingin sekali berfokus pada pengembangan diri. Dengan berfokus
pada hal itu, kaca mata memandang saya lebih jernih. Apalagi setelah saya mandiri,
saya tidak lagi sibuk membandingkan diri dan waspada karena kata-kata orang
lain. saya lebih fokus pada diri sendiri, sekeliling & apa yang harus
saya benahi.
Melihat ke belakang, saya menyadari – mungkin saya
kelelahan karna terus menerus fokus pada kata-kata menyakitkan dari orang dan membandingkan.
Semoga kalian tidak perlu mengalaminya untuk menjadi lebih baik. Tapi saya
bersyukur telah melewatinya. Pelajaran terbaik yang saya ambil, tidak apa-apa menerima
bahwa kita memang tidak baik-baik saja. kadang-kadang kita hanya perlu mengambil
sedikit keputusan berani dan menjalaninya.
Apa hal tersulit selama 5 tahun terakhir ?
Yang paling sulit dari kilas balik ini, bahkan setelah
5 tahun – mencoba terus berkomitmen pada janji – untuk terus belajar,
bertanggung jawab, bertindak teliti & rajin untuk diri sendiri. Saya masih terus
melawan malas, lemah, ragu, khawatir, dan pergumulan pikiran di kepala. Musuh
ini masih mengekor di belakang dan berusaha untuk saya kalahkan, ingin
sekali menang darinya sampai saya kembali keharibaan.
Kini, dibanding 5 tahun lalu, saya menjadi orang
yang lebih legowo untuk menerima kesalahan, mengalami sesuatu, menyampaikan
pendapat, merelakan sesuatu & berempati atas sesuatu. Ternyata, menyadari ini
saja membutuhkan waktu lebih banyak dari yang saya kira.
Saya yakin segala pelajaran yang belum kita dapat
hari ini akan didapat kemudian hari. Jadi tidak perlu berkecil hati jika ada
seseorang yang menjatuhkan rasa percaya dirimu hanya karena kamu belum pernah
tahu atau mengalaminya. Kamu hanya perlu belajar dan terus belajar untuk
mengetahuinya.
Ustad Adi Hidayat pernah bilang, daripada
hanya mengingat hal buruknya, semua ujian yang datang itu sesungguhnya adalah
bantuan dari Allah supaya kita belajar. Kita dipaksa introspeksi,
menerima & belajar darinya. Jika tidak dipaksa, belum tentu kita akan
berupaya mengubahnya. Jika bukan karena pernah tersandung sebelumnya – kita
tentu tidak akan belajar cara me-manage dan menanganinya.
Pengalaman itu menumpuk rapi menjadi pelajaran
berhikmah dan membantu saya melihat hal yang tidak pernah saya lihat sebelumnya.
Betapa berharganya diri kita, bahkan ketika belum memahami apa-apa. Jadi,
semoga kilas balik ini memberimu energi baik untuk lebih menghargai diri
sendiri dan apapun yang terjadi.
Semoga bermanfaat, mari nikmati ketidaktahuan hari
ini.
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida